Semua yang Perlu Anda Ketahui tentang TOEFL: Petunjuk Menyeluruh Ujian Kompetensi Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing
TOEFL merupakan penilaian yang sangat penting bagi orang-orang yang tidak berbahasa Inggris asli bahasa Inggris. Ujian ini menilai kemampuan bahasa melalui empat seksi penting: Membaca, Mendengarkan, Berbicara, dan Menulis. Masing-masing bagian mempunyai fungsi yang penting dalam menentukan performa keseluruhan. Memahami susunan dan cara penilaian tes ini sangat esensial. Akan tetapi, banyak kandidat yang melupakan strategi persiapan yang efektif meskipun dapat memperbaiki skor mereka. Mengkaji komponen-komponen ini dapat menyediakan wawasan berharga bagi orang-orang yang ingin meraih kesuksesan dalam ujian penting ini.
Mengetahui Susunan TOEFL
TOEFL (Test of English as a Foreign Language) didesain untuk mengukur kemampuan berbahasa Inggris bagi non-penutur asli. Tes ini memiliki empat bagian pokok: Membaca, Mendengarkan, Berbicara, dan Menulis. Masing-masing bagian menilai kemampuan bahasa spesifik yang krusial bagi keberhasilan akademis dalam lingkungan akademis berbahasa Inggris.
Bagian Reading terdiri dari sejumlah teks bacaan, tempat kandidat harus membuktikan pemahaman mereka melalui beragam jenis pertanyaan. Segmen Mendengarkan menampakkan rekaman audio yang berisi percakapan dan kuliah, yang mengharuskan penguji untuk mengartikan bahasa Inggris lisan.
Pada bagian Berbicara, kandidat merespons serangkaian pertanyaan untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam menyampaikan ide secara koheren dan jelas. Sebagai bagian terakhir, sesi Menulis terdiri dari pembuatan esai yang menggambarkan kemampuan berpikir kritis dan komunikasi yang baik.
TOEFL diselenggarakan dalam format digital, sehingga memberikan pengalaman tes yang lebih efisien. Format ini tidak sekadar mengukur kemampuan bahasa, namun juga menyiapkan peserta untuk menghadapi persyaratan pendidikan tinggi di lembaga berbahasa Inggris.
Deskripsi Sistem Penilaian
Memelajari metode penilaian TOEFL amat krusial bagi peserta tes yang hendak mendapatkan hasil yang ditargetkan. TOEFL iBT terdiri dari empat seksi: Bacaan, Mendengarkan, Speaking, dan Penulisan. Tiap seksi dievaluasi dengan rentang skor 0 hingga 30, sehingga menciptakan kisaran skor total dari 0 hingga 120.
Skor ditentukan berdasarkan prestasi peserta tes pada setiap bagian. Sebagai ilustrasi, nilai Membaca serta Mendengarkan diperoleh dari banyaknya jawaban yang tepat, sedangkan nilai Speaking dan Writing diases oleh evaluator terlatih dengan memakai kriteria penilaian khusus.
Para peserta tes akan mendapatkan laporan nilai mendetail yang meliputi nilai untuk setiap bagian, nilai total, dan umpan balik terkait kinerja mereka. Sistem penilaian ini dirancang untuk mencerminkan kemampuan bahasa Inggris peserta tes secara akurat. Memelajari seluk-beluk ini membuat calon peserta untuk menentukan target yang realistis dan mengukur kesiapan mereka untuk menempuh pendidikan atau karier profesional di lingkungan berbahasa Inggris.
Strategi Persiapan Mencapai Keberhasilan
Persiapan TOEFL yang efektif membutuhkan pendekatan yang strategis, karena peserta harus membiasakan diri dengan format ujian dan membangun kompetensi di keempat bagian. Pada tahap awal, peserta perlu mengevaluasi tingkat kecakapan bahasa Inggris mereka saat ini untuk menemukan kekuatan dan kelemahan, sehingga mereka dapat rujuk sekarang membuat rencana belajar yang sesuai. Mempergunakan materi persiapan TOEFL resmi, seperti contoh soal dan tes latihan, dapat memberi pemahaman mengenai jenis-jenis pertanyaan yang akan dihadapi dalam ujian.
Di samping itu, membuat jadwal belajar yang mengalokasikan waktu untuk setiap bagian—membaca, mendengarkan, berbicara, dan menulis—mengamankan cakupan yang menyeluruh. Melibatkan diri dalam lingkungan berbahasa Inggris dan mencari masukan dapat mengembangkan kemampuan berbicara dan menulis. Selain daripada itu, bergabung dengan kelompok belajar atau forum online memungkinkan peserta untuk berbagi sumber daya dan strategi. Pada akhirnya, latihan yang teratur dan evaluasi diri akan meningkatkan kepercayaan diri dan kompetensi, mempersiapkan menuju kesuksesan di hari ujian.
Kiat dan Strategi Menghadapi Tes
Persiapan ujian yang efektif berpusat pada penerapan strategi yang efektif saat mengerjakan soal. Untuk meningkatkan performa dalam tes TOEFL, kandidat tes hendaknya mulai dengan membiasakan diri terhadap format tes, termasuk berbagai jenis pertanyaan dan bagian-bagiannya. Pengelolaan waktu sangat penting; pengalokasian waktu yang tepat pada setiap bagian membantu menghindari keterburu-buruan ketika menjawab. Peserta tes harus membaca instruksi dengan hati-hati dan menonjolkan poin-poin penting dalam pertanyaan agar tetap fokus.
Melaksanakan teknik membaca aktif, seperti membaca sekilas untuk mengidentifikasi ide utama dan memindai untuk mencari informasi spesifik, akan mengembangkan kemampuan pemahaman. Pada bagian berbicara dan menulis, organisasi yang jelas dan artikulasi gagasan sangat penting. Direkomendasikan untuk berlatih menyampaikan jawaban secara lisan agar lebih percaya diri.
Terakhir, mempertahankan sikap tenang serta rileks selama tes mampu memberikan pengaruh besar terhadap kinerja. Praktik pernapasan dalam dapat membantu mengatur kecemasan, sehingga kandidat mampu lebih berkonsentrasi dan menampilkan kemampuan bahasa yang sebenarnya.
Sumber Pembelajaran dan Latihan untuk TOEFL
Meskipun banyak tersedia sumber untuk studi dan latihan TOEFL, memilih materi yang tepat dapat meningkatkan perjalanan persiapan peserta tes secara signifikan. Buku pedoman pembelajaran yang menyeluruh, sebagaimana yang diberikan oleh ETS, memberikan pemahaman mendalam tentang struktur tes dan jenis-jenis soal. Platform digital, mencakup ujian praktik dan latihan interaktif, memberikan kesempatan pembelajaran yang fleksibel dan dipersonalisasi sesuai kebutuhan individu.
Di samping itu, aplikasi ponsel dapat memberikan latihan di manapun berada, sehingga membuat lebih mudah untuk menggabungkan sesi belajar ke dalam rutinitas sehari-hari. Menjalani kursus persiapan TOEFL, baik secara online maupun tatap muka, juga dapat memberikan bimbingan yang terstruktur dan wawasan dari para profesional.
Lebih dari itu, bergabung dengan kelompok belajar atau forum mampu menyediakan dukungan dan motivasi dari sesama pelajar. Memanfaatkan kombinasi dari beragam sumber ini memfasilitasi pendekatan yang lengkap, membuat para kandidat untuk membangun kepercayaan diri dan memperbaiki kemampuan bahasa Inggris mereka. Pada akhirnya, seleksi materi belajar yang tepat membawa peran vital dalam mendapatkan skor TOEFL yang diinginkan.
Pertanyaan Umum yang Sering Diajukan
Seberapa Sering Saya Dapat Mengambil Tes TOEFL?
Setiap orang dapat mengikuti tes TOEFL hingga satu kali per 3 hari. Ini memberikan peluang yang cukup bagi para peserta untuk menaikkan skor mereka sambil mengakomodasi beragam jadwal dan level persiapan selama setahun.
Identifikasi Hal-Hal yang Dibutuhkan di Hari Ujian?
Ketika hari ujian, peserta diwajibkan membawa kartu identitas berfoto yang masih berlaku dan dikeluarkan oleh pemerintah, misalnya paspor atau Kartu Tanda Penduduk (KTP). Dokumen identitas ini digunakan untuk verifikasi identitas mereka dan memastikan ketaatan terhadap regulasi ujian yang ditentukan oleh lembaga penyelenggara.
Bisakah Saya Mengubah Tanggal Tes Sesudah Pendaftaran?
Benar, peserta dapat mengganti tanggal tes sesudah mengerjakan pendaftaran. Tetapi, perubahan wajib dilakukan di dalam jangka waktu yang telah pernah ditentukan dan kemungkinan terkena biaya tambahan. Disarankan untuk memeriksa panduan resmi guna memahami prosedur secara rinci.
Apakah Ada Ketentuan Skor Minimum untuk Universitas?
Berbagai universitas menentukan persyaratan skor TOEFL minimum, yang mungkin berbeda secara signifikan. Calon mahasiswa disarankan memverifikasi syarat tertentu dengan institusi pilihan mereka, karena ketentuan ini mungkin berbeda tergantung pada program studi, level akademik, dan kebijakan untuk mahasiswa internasional.
Berapa Lama Skor TOEFL Berlaku?
Masa berlaku skor TOEFL adalah selama dua tahun terhitung dari tanggal pelaksanaan tes. Setelah periode ini habis, universitas serta institusi pada umumnya tidak menerima skor tersebut, sehingga menuntut peserta untuk menempuh tes kembali guna meraih hasil yang lebih baru.